Setelah kepergian Lydia Ivana Jaya, Indonesia kembali kehilangan salah satu pegolf terbaiknya, Andik Mauludin. Pegolf berusia 37 tahun ini meninggal pada Minggu (4/2/18). Pria kelahiran 1 Mei 1984 ini meninggalkan seorang istri dan putri berusia tiga bulan.
Menurut kabar yang beredar, pegolf Pro terbaik Indonesia ini mengeluhkan sakit kepala dan sesak napas usai makan sate kambing. Andik dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22:00 dalam perjalanan ketika hendak dibawa ke rumah sakit.
Karir Dihiasi Segudang Prestasi
Karir Andik sebagai pegolf pro terbaik Indonesia dihiasi sejumlah prestasi yang membanggakan. Berawal dari belajar mengayunkan club secara otodidak, Andik pernah membuat kejutan dengan menyabet gelar juara dalam ajang Jakarta Golf Championship 2007 yang memperebutkan Piala Bang Yos. Andik yang kala itu masih menyandang status amatir, berhasil mengalahkan pegolf senior Maan Nasim. Andik berhasil unggul dua stroke dari pegolf idolanya tersebut dengan meraih total skor 7-under 281. Di ajang SEA Games 2005 dan 2007 Andik turun mewakili Indonesia bersama dengan Suprapto, Hardjito dan Benita Kasiadi. Kala itu, Indonesia berhasil meraih medali perunggu baik untuk tim putra maupun tim putri yang diwakili oleh almarhum Lydia Ivana Jaya, Juriah dan Agnes Retno Sudjasmin.
Andik Mauludin semakin mengukuhkan karirnya sebagai pegolf setelah beralih menjadi pemain golf profesional di tahun 2008. Setelah itu, karir pegolf asal Jawa Timur ini semakin menanjak setelah beberapa kali menjuarai turnamen profesional tingkat nasional. Awalnya Andik masih belum memiliki prestasi di ajang internasional. Namun, beberapa kali ia berhasil mengharumkan nama Indonesia ketika berlaga hingga ke putaran final beberapa turnamen golf internasional. Andik sempat menjadi pegolf Indonesia dengan peringkat tertinggi di Indonesia Open 2010 ketika finish dengan total skor 292 dan meraih peringkat T44.
Bersinar di Turnamen Indonesian Masters
Absennya Rory Hie di turnamen CIMB Niaga Indonesian masters 2012 membuat nama Andik Mauludin kembali mencuat. Ia tampil sebagai satu-satunya pegolf yang bermain hingga akhir pekan dan meraih peringkat T67 dengan total skor 298. Di tahun yang sama, Andik kembali menorehkan prestasi ketika mengikuti ajang Indonesia Open 2012 di Emeralda Golf Club. Ia berhasil finish di peringkat T17 dan membukukan total skor 2-under 286.
Di tahun berikutnya, Andik menjadi satu-satunya wakil Indonesia di ajang PGA Championship. Dalam ajang tersebut, Andik bermain hingga putaran final dan berhasil finish di peringkat T39 dengan skor 8-under 280. Prestasi yang cukup membanggakan mengingat saat itu Andik bermain dalam kondisi cuaca buruk. Andik meraih gelar profesional terakhirnya ketika bermain di ajang Emeralda – Citra Sembilansatu Golf Tournament yang digelar pada 1 – 3 April 2014. Dalam turnamen tersebut, Andik berhasil membukukan tiga birdie berturut-turut dan bermain cemerlang di final.
Dikenal Sebagai Sosok yang Ramah
Kalangan pegolf baik senior maupun junior mengenal Andik sebagai sosok yang ramah dan selalu riang. Ia juga dikenal sebagai sosok yang tulus terutama terhadap para juniornya. Tak sedikit para wartawan golf dan olahraga yang menjadi sahabat pria asal Jawa Timur ini.
Meski prestasinya sebagai pegolf profesional tak sebagus ketika menjadi amatir, Andik bisa dikatakan memiliki perjalanan karir profesional yang cukup bagus. Bahkan ia sempat memastikan tempatnya untuk berkompetisi di musim 2018 ini, sayangnya Tuhan berkehendak lain. Selamat jalan Andik Mauludin.