Seberapa banyak yang Anda tahu mengenai ranking pro golf Indonesia? Golf memang tidak setenar olahraga lainnya di Indonesia. Sehingga sangat wajar kalau masyarakat tidak banyak yang mengetahui bahwa Indonesia memiliki beberapa pegolf berbakat yang meniti karir sebagai profesional di kancah dunia. Sebenarnya Indonesia memiliki cukup banyak talenta-talenta berbakat dalam olahraga golf. Sayangnya olahraga ini jarang memperoleh perhatian yang cukup di mata masyarakat layaknya olahraga lain seperti sepakbola misalnya. Hal inilah yang membuat pegolf Indonesia jarang dikenali di dalam negeri maupun di kancah internasional.
Baca juga :Ini Kejuaraan Golf Pemula 2017 Yang Patut Golfer Lirik
Minimnya turnamen golf profesional yang digelar di dalam negeri juga membuat para golfer lebih memilih untuk hijrah berkarir di luar negeri. Seperti almarhumah pegolf profesional Lydia Ivana Jaya misalnya. Lydia harus mengikuti berbagai kompetisi golf di luar negeri guna menaikkan rankingnya di ranking pro golf Indonesia maupun internasional. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pegolf profesional wanita Indonesia yang berhasil mengikuti jejak Lydia Ivana Jaya di kancah internasional. Sedangkan, di deretan pegolf pria, Indonesia memiliki secercah harapan dengan hadirnya beberapa pegolf profesional seperti George Aditya Gandranata, Rory Hie, Danny Masrin, Kadek Putra dan masih banyak lagi. George Aditya Gandranata berhasil meraih predikat sebagai pegolf profesional nomor satu Indonesia pada tahun 2014 lalu. Namun, kini pria kelahiran 22 Maret 1986 ini harus merelakan gelar tersebut diraih oleh Rory Hie.
Rory Hie yang pada tahun 2011 dan 2012 lalu meraih peringkat 1 ranking pro golf Indonesia ini, mulai dikenal di kancah kompetisi golf dunia sejak memenangkan turnamen Tangshan China PGA Championship di tahun 2011. Prestasinya ini membuatnya sebagai pemain golf Indonesia pertama yang berhasil memenangkan turnamen profesional di luar Indonesia. Pada tahun 2016 lalu, George Gandranata berada di peringkat 770 dunia. Namun, di tahun 2017 ini George harus puas berada di peringkat 1106 di bawah Rory Hie yang meraih peringkat 1045 dunia. Peringkat ini masih bisa berubah mengingat George berpeluang menorehkan prestasi di ajang Combiphar Players Championship bulan Oktober ini di Bali.
Di bawah George, ada pemain muda berbakat Danny James Masrin yang meraih peringkat 1563 setelah tahun 2016 lalu berada di peringkat 1233 dunia. Danny memenangkan pertandingan profesional pertamanya pada turnamen Indonesian Golf Tour 2016 di Palm Hills Golf Club. Ia mencatatkan prestasi gemilang dalam keikutsertaannya di lima turnamen yang diadakan di tahun yang sama. Pemain golf junior Kadek Putra menjadi sorotan semenjak kiprahnya di ajang Bank BRI-JCB Indonesia Open tahun 2016 yang lalu. Pegolf berusia 17 tahun ini, kini menempati posisi 1928 setelah berada di ranking 1866 di tahun sebelumnya. Tahun 2017 ini, Kadek Putra kembali menampilkan permainan terbaiknya di ajang Ciputra Golfpreneur Tournament yang dipersembahkan oleh Panasonic.
Sementara itu, pegolf muda berbakat Indonesia Kentaro Nanayama berhasil menaikkan peringkatnya menjadi posisi 1928 dunia minggu ini. Pegolf yang menorehkan prestasi gemilang di ajang Mandiri Pondok Indah International Junior Golf Championship 2016 ini di tahun sebelumnya berada di posisi 1866. Posisi ranking pro golf Indonesia termasuk fluktuatif. Setiap minggu rangking setiap pemain bisa berubah terutama saat musim kompetisi paruh kedua 2017 mulai bergulir. Belum lagi dengan adanya beberapa turnamen golf profesional dalam negeri yang digelar dalam waktu dekat, menjadi peluang bagi pemain untuk meningkatkan peringkatnya. Sampai saat ini, peringkat 9 besar pegolf profesional putra Indonesia bisa dilihat di tabel berikut.
Posisi Minggu Ini |
Posisi Minggu Lalu |
Akhir 2016 |
Nama |
|
↓ | 1045 | 1043 | 1389 |
Rory Hie |
↓ | 1106 | 1095 | 770 |
George Gandranata |
↓ | 1563 | 1539 | 1233 |
Danny James Masrin |
↑ | 1928 | 1936 | 1866 |
Kadek Putra |
↑ | 1928 | 1936 | 1866 |
Ari Sutedi |
↑ | 1928 | 1936 | 1866 |
Sofyan Idup |
↑ | 1928 | 1936 | 1866 |
Kentaro Nanayama |
↑ | 1928 | 1936 | 1866 |
Ali Munandar |