Bagi penggemar golf tentu tak asing lagi dengan istilah caddy. Caddy golf bisa juga dianggap sebagai asisten para pemain golf. Caddy adalah para wanita atau pria yang membantu pemain golf di lapangan. Mereka biasa membantu mempersiapkan alat, mengambilkan bola hingga mengukur lapangan.
Tugas caddy mengharuskan mereka untuk berinteraksi dengan berbagai karakter golfer di lapangan. Sehingga tak jarang banyak beredar berita-berita miring atau mitos negatif seputar profesi caddy. Kenyataannya, mitos-mitos tersebut jauh berbeda dari fakta-fakta yang ada di lapangan. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai fakta seputar caddy berikut ini.
Mayoritas berpenampilan menarik
Para caddy atau gadis golf di Indonesia mayoritas memiliki penampilan menarik meskipun tidak harus selalu berpakaian seksi. Hal ini bisa dimaklumi mengingat untuk menjadi seorang caddy harus memenuhi persyaratan tertentu mulai dari tinggi badan hingga penampilan yang menarik. Sehingga bisa dilihat kalau para caddy kebanyakan memiliki kecantikan layaknya seorang model.
Namun, untuk menjadi caddy, cantik saja belumlah cukup. Sebagai pemandu golfer di lapangan, caddy dituntut untuk bisa memberikan dukungan moral terhadap pemain yang didampinginya. Dalam permainan golf, kondisi mood seorang pegolf bisa berubah. Apabila mood pemain sedang turun, itulah saatnya peran seorang caddy sangat dibutuhkan. Caddy harus memahami perasaan pemain dan mampu memotivasinya untuk melanjutkan permainan. Sikap caddy yang ramah, cermat dan bersemangat tentu membuat pegolf jadi bersemangat pula untuk menyelesaikan permainan.
Dituntut untuk cerdas
Di samping penampilan menarik, ternyata seorang caddy golf juga dituntut untuk memiliki kecerdasan. Mereka harus pintar dan berpendidikan minimal lulusan SMA atau SMK, bahkan tak sedikit caddy golf yang berpendidikan sarjana. Apabila persyaratan pendidikan sudah terpenuhi, para calon caddy ini masih harus mengikuti pelatihan khusus selama beberapa bulan. Pelatihan ini bertujuan agar caddy mengetahui seluk beluk lapangan golf, memiliki kecermatan menganalisa jarak antar lubang, menguasai peraturan golf, menganalisa cuaca dan arah angin serta bisa membantu golfer memilih stick golf yang sesuai.
Bukan pekerjaan main-main
Selama ini, isu yang banyak berkembang adalah pekerjaan caddy itu mudah, mereka hanya menemani pegolf menarik tas golf dan mengambil bola. Padahal pekerjaan caddy sebenarnya bukanlah pekerjaan main-main. Seorang caddy harus datang lebih awal untuk mempersiapkan peralatan, membersihkan tongkat golf, melihat kondisi lapangan dan menghitung jumlah bola. Ketika mempersiapkan peralatan bagi pegolf, mereka harus memastikan tak ada kesalahan. Karena kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal bagi pegolf.
Pendapatannya menggiurkan
Profesi caddy identik dengan upah yang tinggi. Tip yang mereka peroleh minimal sekitar Rp. 100.000. Bahkan tak sedikit yang memberi tip sampai Rp. 300.000 – Rp. 1.000.000. Belum lagi gaji bulanan yang mereka dapatkan dari pemilik penyewaan golf. Sehingga dalam satu bulan seorang caddy bisa saja memperoleh pendapatan lebih dari UMK. Penghasilan caddy yang tinggi bisa dipahami mengingat tanggung jawab profesi mereka juga cukup berat. Kemampuan yang mereka miliki secara tidak langsung berpengaruh terhadap keberhasilan pemain. Sehingga, semakin tinggi kemampuan caddy maka semakin besar tip yang bisa mereka peroleh.
Harus memiliki fisik yang kuat
Seorang caddy tidak hanya dituntut memiliki penampilan menarik dan cerdas, api juga memiliki fisik yang kuat. Di lapangan golf yang tidak menyediakan golf cart, seorang caddy harus berjalan berkilo-kilometer jauhnya sambil menarik tas golf. Hal ini tentu membutuhkan stamina prima agar caddy bisa bertahan di lapangan.
Dari fakta-fakta seputar caddy golf di atas, bisa disimpulkan bahwa pekerjaan caddy bukanlah pekerjaan mudah. Seperti pekerjaan lainnya, profesi ini membutuhkan profesionalitas dan dedikasi yang tinggi.
Baca Juga: Mitos Dalam Golf.
Deskripsi : Profesi caddy golf sering dianggap remeh dan mudah. Padahal, fakta di lapangan menunjukkan bahwa profesi ini sama sulitnya dengan profesi lainnya dan membutuhkan profesionalitas dan dedikasi yang tinggi.