Sebagai salah satu negara yang memiliki sederet lapangan golf bertaraf internasional, tak mengherankan jika Indonesia kerap menjadi tuan rumah bagi ajang turnamen golf internasional. Salah satunya yakni turnamen golf beregu Indonesian Golf Tour (IGT) – Professional Golf of Malaysia (PGM) Championship.
Turnamen Golf Internasional di Indonesia
Turnamen yang dihelat pada tanggal 5 – 7 September 2017 lalu ini merupakan turnamen yang mempertemukan tim dari kedua negara, Indonesia dan Malaysia. IGT-PGM Championship yang digelar tahun ini merupakan yang kedua kalinya setelah Malaysia menjadi tuan rumah tahun lalu. Untuk tahun 2017 ini, Riverside Golf Club, Cimanggis, Bogor berkesempatan menjadi tuan rumah turnamen golf IGT-PGM Championship. Pada kejuaraan IGT-PGM Championship tahun lalu, format yang diterapkan adalah permainan stroke play. Sedangkan untuk tahun ini format permainan yang diterapkan adalah match play. Perubahan format ini dimaksudkan agar turnamen bisa lebih menarik daripada turnamen sebelumnya.
Dalam turnamen IGT-PGM Championship 2017 ini, 12 pemain dari masing-masing tim akan dipertandingkan. Dari ke-12 pemain tersebut, delapan diantaranya berasal dari daftar Order of Merit di tour masing-masing. Sedangkan ke empat pemain lainnya merupakan pemain pilihan kapten. Pada turnamen ini, pemain akan memperebutkan hadiah total Rp 600 juta. Pemenang akan memperoleh 65% dari total hadiah, sedangkan pemain yang kalah akan mendapatkan 35% dari total hadiah.
Masih di bulan September ini, Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi perhelatan turnamen golf internasional SEA Amateur Golf Team Championship 57th. Turnamen golf bergengsi yang diperuntukkan bagi para golfer amatir ini digelar pada tanggal 5-8 September 2017 di Gading Raya Padang Golf & Klub. Turnamen beregu tahunan ini memperebutkan 4 piala bergilir yakni Putra Cup, Lion Cup, Santi Cup dan Kartini Cup. Sekitar 85 pegolf internasional tingkat Asia dari Indonesia, Thailand, Filipina, Myanmar dan Malaysia turut serta dalam turnamen golf amatir bergengsi ini.
Di samping turnamen IGT-PGM Championship 2017 dan SEA Amateur Golf Team Championship 57th, Indonesia kembali menjadi tuan rumah bagi turnamen golf bergengsi di dunia, yakni Combiphar Players Championship. Turnamen golf internasional tingkat Asia ini akan dihelat pada 11-14 Oktober 2017 di New Kuta Golf Club. Turnamen golf yang digelar di Pulau Bali ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya diadakan pada akhir Januari lalu. Dalam ajang internasional ini, pemain akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp. 1,3 miliar. Pemenang turnamen juga akan menerima 6 poin Official World Golf Ranking (OWGR). Sementara itu, untuk 6 pegolf top plus tie akan mendapatkan poin berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Bagi pemerintah Indonesia, adanya perhelatan turnamen golf internasional seperti ini bukan hanya bertujuan untuk kompetisi. Perhelatan turnamen golf bergengsi tingkat dunia seperti IGT-PGM Championship, SEA Amateur Golf Team Championship, Combiphar Players Championship dan turnamen bergengsi lainnya diharapkan bisa meningkatkan potensi wisata olahraga di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki cukup banyak pegolf potensial yang layak berkompetisi di turnamen dunia. Adanya turnamen golf bergengsi tingkat dunia yang dihelat di tanah air diharapkan bisa mendorong pertumbuhan olahraga golf di Indonesia. Pegolf juga berkesempatan untuk mengasah kemampuan mereka sebelum benar-benar terjun dalam Olimpiade 2020.
Ajang turnamen golf internasional seperti ini juga menjadi batu loncatan bagi para golfer yang hendak bermain di Asian Tour maupun ajang lainnya di masa mendatang. Jadi, sungguh disayangkan jika pegolf Indonesia tak memanfaatkan turnamen ini untuk meningkatkan ranking serta turut meramaikan wisata golf Indonesia yang sedang gencar digalakkan oleh pemerintah.