Golf kerap kali dikaitkan dengan gaya hidup mewah dan eksklusif. Tidak jarang masyarakat menganggap olahraga ini hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu, terutama mereka yang berasal dari kelompok ekonomi menengah ke atas. Sebagai akibatnya, banyak yang mengurungkan niat untuk mencoba bermain golf karena adanya persepsi bahwa olahraga ini terlalu mahal untuk dijadikan hobi. Namun, apakah benar golf adalah olahraga yang mahal?
Artikel di GoGolf Indonesia ini akan mengupas secara mendalam alasan di balik anggapan tersebut, lengkap dengan rincian biaya, serta solusi alternatif agar olahraga ini tetap dapat diakses secara lebih inklusif.
1. Mahalnya Harga Peralatan Golf
Salah satu alasan utama yang membuat golf identik dengan mahal adalah harga perlengkapan yang harus dimiliki oleh pemain. Tidak seperti olahraga lain yang hanya membutuhkan sepatu dan pakaian khusus, golf menuntut penggunaan seperangkat alat khusus yang terdiri dari berbagai jenis stik (club), bola golf, tas golf, dan aksesori lainnya.
Harga Set Peralatan Golf
Satu set stik golf lengkap yang terdiri dari 14 stik dapat dibanderol mulai dari Rp7 juta untuk level pemula hingga lebih dari Rp30 juta untuk merek premium seperti XXIO atau Titleist. Sebuah driver saja bisa mencapai harga Rp8–9 juta, sedangkan satu set iron graphite dapat dibanderol Rp19 juta lebih. Bahkan untuk pemain yang memilih membeli peralatan second-hand, tetap saja biaya awal tidak bisa dikatakan murah karena satu stik pun bisa menelan biaya di atas Rp1 juta.
Selain stik, pemain juga perlu mengeluarkan biaya untuk bola golf, yang dalam satu dus (isi 24 bola) bisa mencapai Rp450.000–750.000. Tambahkan dengan tas golf yang standar bisa dihargai Rp1,4 juta, serta perlengkapan tambahan seperti tee, handuk, sarung tangan, hingga pelindung kepala stik. Seluruh peralatan ini membuat biaya awal yang dibutuhkan menjadi cukup signifikan.
[ Baca Juga: Sejarah Permainan Golf ]
2. Tingginya Biaya Sewa Lapangan Golf
Faktor kedua yang membuat golf dianggap mahal adalah tarif sewa lapangan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan olahraga lain seperti futsal, basket, atau bahkan tenis. Hal ini sangat wajar mengingat lapangan golf memiliki area luas yang memerlukan perawatan rumput, sistem drainase, pemangkasan berkala, dan fasilitas penunjang lainnya yang memakan biaya operasional besar.
Tarif Sewa dan Keanggotaan
Biaya untuk bermain satu putaran penuh (18 hole) dapat berkisar antara Rp150.000 hingga Rp1 juta, tergantung pada lokasi dan hari bermain. Misalnya, di Pondok Indah Golf Course—lapangan golf kelas atas di Jakarta—biaya bermain akhir pekan bagi non-anggota bisa mencapai Rp2,6 juta. Di The Range PIK, green fee untuk hari kerja bisa dimulai dari Rp1 juta dan melonjak hingga Rp2,7 juta saat akhir pekan.
Selain itu, jika Anda ingin menjadi anggota klub, biasanya diperlukan biaya pendaftaran awal hingga ratusan juta rupiah, ditambah iuran bulanan atau tahunan. Belum lagi tambahan biaya seperti sewa caddy (Rp400.000–600.000) dan sewa golf cart (Rp300.000–500.000) yang sering kali menjadi bagian dari pengalaman bermain.
Namun, banyak lapangan juga telah mulai membuka diri bagi pemain non-member dengan tarif yang lebih fleksibel, bahkan menawarkan paket main 9 hole untuk efisiensi waktu dan biaya.
Booking lapangan golf makin mudah dengan aplikasi GoGolf! Download Sekarang Di Sini!
3. Proses Belajar yang Lama dan Biaya Latihan
Golf bukan sekadar olahraga, melainkan keterampilan teknis yang kompleks dan menuntut latihan berkelanjutan. Meskipun tampak sederhana dari luar, ayunan yang presisi, perhitungan jarak, serta kemampuan membaca lapangan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikuasai.
Biaya Latihan dan Pelatih
Pemain yang serius ingin meningkatkan permainan biasanya akan berlatih di driving range secara rutin. Di sini, harga sewa bola untuk latihan bisa mencapai Rp100.000 per 50 bola. Untuk pelatihan dengan pelatih profesional, tarif per sesi bisa bervariasi antara Rp300.000 hingga Rp1 juta tergantung pada jam terbang pelatih.
Selain biaya finansial, ada juga biaya waktu yang harus dipertimbangkan. Mengasah skill golf bukanlah proses instan, dan seseorang bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyempurnakan teknik swing, putting, hingga strategi permainan. Hal ini yang membuat golf dikenal sebagai olahraga investasi jangka panjang.
Namun demikian, ada juga alternatif hemat seperti latihan mandiri dengan alat bantu di rumah. Beberapa peralatan simulasi sederhana dapat dibeli mulai dari Rp55.000–Rp500.000 dan cukup efektif untuk mengasah konsistensi pukulan.
[ Baca Juga: 7 Lapangan Golf Terbaik & Terfavorit di Jakarta Selatan ]
4. Rincian Estimasi Biaya Bermain Golf di Indonesia
Untuk memberikan gambaran lebih nyata mengenai berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang yang ingin menekuni olahraga golf, berikut ini adalah simulasi estimasi biaya awal dan rutin:
Biaya Awal (Starter Pack)
- Set stik golf: Rp7.000.000 – Rp30.000.000
- Tas golf: Rp1.400.000
- Bola golf (24 pcs): Rp500.000
- Pakaian dan sepatu golf: Rp5.000.000
- Aksesori tambahan: Rp500.000
Total biaya awal: ± Rp14 juta – Rp35 juta
Biaya Rutin Bulanan (Tanpa Keanggotaan Klub)
- Sewa lapangan (2x/bulan): Rp1.000.000 – Rp2.000.000
- Sewa caddy dan cart: Rp600.000 – Rp1.000.000
- Latihan di driving range (4x/bulan): Rp400.000
- Jasa pelatih (2x/bulan): Rp600.000 – Rp1.500.000
Total biaya bulanan: ± Rp2,6 juta – Rp4,9 juta
Jika Anda bermain lebih rutin, memiliki keanggotaan klub, atau mengikuti turnamen, maka biaya tentu akan meningkat. Namun, beberapa komunitas golf kini menyediakan opsi berbagi membership, promo weekday, dan paket pelatihan kelompok yang lebih terjangkau.
Kesimpulan: Benarkah Golf Itu Mahal?
Golf memang bukan olahraga yang sepenuhnya murah, tetapi anggapan bahwa golf hanya untuk orang kaya adalah mitos yang sudah mulai terkikis. Dengan perencanaan anggaran yang cermat, mencari lapangan dengan tarif kompetitif, dan memanfaatkan fasilitas sewa atau komunitas lokal, siapa pun bisa mulai bermain golf tanpa harus menguras tabungan.
Olahraga ini juga memberikan manfaat luar biasa dalam hal kesehatan fisik, ketenangan mental, hingga membangun koneksi sosial. Banyak perusahaan bahkan menggunakan golf sebagai sarana untuk membina hubungan bisnis jangka panjang. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan untuk bermain golf sebenarnya bisa dipandang sebagai investasi pada gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik.